Jumat, 21 Januari 2011

Rumah Tua

Setelah pulang Tkj pada hari minggu aku dan ke 3 temanku mengunjungi museum geografi,tadinya kita hawatir karna kita tidak membawa banyak uang yang kita bawa hanya onkos pulang dan uang jajan .Lalu Titis berkata ''udahlah coba dulu aja'. ter ngiang di kepalaku , ''malu da kalau di suruh bayar kita kan ga bawa uang banyak-banyak''.
Lalu Ajeng berkata'' ini tempat (Alm)Ayahku bekerja''. Oh maaf kita ga tau .Lalu kami pun nekat untuk masuk ke dalam museum dan ternyata kami tidak di pungut biaya .
Kami menaruh barang-barang kami dan kami pun mengobservasi tempat tersebut. Yang pertama kami lihat adalah deretan batu seperti batuan beku contohnya:batu granit dan batu adhesit , batuan sendimen seperti konglomerat dan batu pasir dan ada juga batuan metamorf contohnya kapur, berubah menjadi batu marmer atau kuarsa dsb.Lalu Titis berkata ''jangan lupa di potret buat kenang-kenangan''.
Kamipun membagi observasi ke dalam 2 kelompok Titis bersama Ajeng dan Aku pun bersama Riani .Mereka berdua melihat lantai 2 dan aku bersama Riani mengelilingi lantai utama.Lalu Aku dan Riani melihat berbagai macam kristal yang berwarna- warni,tak sengaja kepala ku terbentur oleh kaca yang melindungi kristal tersebut. Kamipun tertawa terbahak-bahak.
Akupun melihat video gunung meletus dan foto orang yang terkena wedus gembel.Setelah itu aku melihat proses pembentukan muka bumi kurang lebih 50 tahun yang lalu. Dari yang asalnya muka bumi ini menyatu menjadi terpecah belah karna adanya tenaga endogen yang menggerakan permukaan bumi, kemudian kami ber dua melihat fosil dan remik mahluk purba. Seperti dinosaurus gajah alonosaurus dsb. Dan aku melihat proses terjadinya tsunami.

Lalu aku melihat batng pohon purba yang telah di awetkan,juga ada kotoran sapi yang terkena lahar gunung merapi.Dangambar kingdom ,juga ada tengkorak manusia purba yang diawetkan
Kami pun bertemu dengan Titis dan Ajeng lalu kami pun ber tukar tempat Aku dan Riani mengobservasi lantai dua dan sebaliknya. Dilantai dua aku menemukan banyak kristal yang berbeda beda.Juga ada barang-barang peninggalan sejarah seperti kamera kuno, timbangan dsb. Dan bayak barang-barang yang di gunakan manusis purba untuk bertahan hidup. juga ada alat peraga terjadinya gunung meletus.
Akupun melihat benda-benda yang terbuat dari seng dan tembaga yang di jadikan perabotan rumah ntangga .Lalu ada barang-barang bekas observasi mencari benda purba seperti tas, senter dsb.

Dan di luar musium pun masih terdapat bebatuan seperti batu marmer.Setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing.


Rabu, 19 Januari 2011

Andai saya pindah ke planet Mars

Pada awalnya aku tidak mengira bahwa ada planet selain bumi yang bisa dihuni makhluk hidup. Mars, planet yang dulu jadi bahan penelitian para ilmuan, kini sudah menjadi tempat hunian selain bumi. Walaupun diameternya sekitar setengah diameter bumi, namun keadaan disini hampir sama dengan di bumi.

Aku tak tahu bagaimana awalnya, namun pada suatu hari ada sebuah mobil mewah datang ke rumahku dan memberikan sebuah surat pindah. Aku pikir kami sekeluarga akan pindah ke suatu daerah ,tetapi masih di “BUMI” . Tetapi kami semua salah. Kami adalah salah satu keluarga yang beruntung yang mendapat satu kamar apartemen di planet Mars !

Tentu kami semua tidak percaya, kami hanya di suruh membawa pakaian karena semua keperluan lain sudah di sediakan disana. Kami sekeluarga sangat senang karena hampir semua tetangga kami pun ikut pindah. Aku pun sempat berpikir, kalau semua orang di bumi pindah ke Mars, Bumi akan bagaimana ??? Akan tetapi hal itu tidak terlalu aku pikirkan, karena kami harus segera berkemas.

Satu minggu kemudian kami berangkat bersama berpuluh atau mungkin beratus ribu orang lainnya , dengan menggunakan roket yang sudah disediakan para ilmuan .

Entah berapa lama kami berada di dalam roket , namun kami merasakan roket mendarat. Ternyata kami mendarat di Phobos ,yaitu satelit alam Mars. Kami di ajak melihat-lihat ,walau tidak keluar roket . Mungkin tiga jam kemudian kami berangkat lagi dan akhirnya kami semua sampai di Mars.

Keadaan disana mirip sekali dengan di Bumi ,terdapat bangunan-bangunan , jalan, layaknya di Bumi. Aku sangat kagum pada para ilmuan yang telah menciptakan semua ini. Kami pun di beri nomor dan kunci apartemen kami.

Pada saat sampai di apartemen baru kami perbotan disana tidak jauh berbeda dengan perabotan di Bumi , hanya saja perabot disini lebih ringan.

Kami di beri penjelasan bahwa waktu disini berbeda dengan waktu di Bumi, yaitu waktu di mars lebih panjang yakni satu hari sekitar 25 jam dan 1 tahun sekitar 687 hari .

Walau sudah di sana, terasa seperti mimpi. Kami belum sepenuhnya percaya. Namun kami akhirnya menjalani kehidupan seperti biasa di Mars.

“ Dini bangun !!!!!!!!!!!! Udah siang .. “

Huammpptt …..

Aku pun terbangun dari mimpi panjangku. Mimpiku semalam sangat aneh. Aku menceritakan semua mimpiku pada kakak. Kakakku hanya tertawa mendengar ceritaku.

Hmmmmm ,andai saja aku benar-benar tinggal di Mars ………………..

Dini Fitriani , X9

Kamis, 13 Januari 2011

pergi kepasar

Hari ini bangun pagi

Kepasar membeli pisang

Walau banyak pria menghampiri

Hanya kau lah yang ku sayang



Pagi pagi pergi kepasar

Dipasar membeli ikan

Aku ingin mempunyai pacar

Yang wajah nya sangat tampan

Buah Karya : Arini Lu’lu Ma’rifah

Hati-hati

Memandang langit berangan-angan

Melukis hidup bagaikan sarang

Kau bawa ku terbang menuju awan

Namun habis manis sepah di buang

Buah mangga ada bijinya

Buah semangka berbiji banyak

Kau datang jika ada maunya

Semua itu membuatku muak!!!

Buah Karya : Annisa Nurlatifah

Cinta itu Memaafkan

Ke matrial beli paku

Jangan lupa beli papan

Meski kau slalu menyakitiku

Cinta ini kan memaafkan

Pergi berlibur ke Makasar

Tidak lupa ke Kalimantan

Apa artinya punya pacar

Kalau tidak ada perhatian

Buah Karya : Aep saepurrahman

Buah Cempedak

Buah cempedak enak rasanya

Ambilnya dengan dipetik

Cinta sesama belum waktunya,,

Fokuskan cinta untuk Sang Kholik

Jalan-jalan ke Kota batik

Perginya bereng Marissa

Bukan munafik bukan sok baik

Cinta ini untuk yang Esa

Buah Karya : Syaima Rima saputri

Jangan Jatuh Cinta

Jalan jalan ke negeri china

Membeli baju yang begitu indah

Mengapa sulit ungkapkan cinta

Padahal dia berada di ujung lidah


Sungguh sulit mendapatkan mutiara

Begitu juga dengan ilmu

Janganlah jatuh pada cinta

Tapi bangunlah cinta itu kepada tuhan mu

Buah Karya : Rossy Cavestani Vescera